Selasa, 11 November 2014

peran mahasiswa dalam menjaga kearifan budaya lokal

Peran mahasiswa dalam menjaga kearifan budaya lokal

Pernah dengar pengertian kebudayaan menurut Edward B. Taylor? Well, bagi yang belum atau lupa mengenai pengertian kebudayaan menurut Edward B. Taylor saya akan mengulasnya sedikit, menurut beliau Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat oleh seseorang sebagai anggota masyarakat dan bersifat turun temurun.

Dengan pengertian kebudayaan di atas telah jelas menggambarkan bahwa budaya adalah sebuah norma atau ciri khas suatu negara yang sakral dan perlu dijaga kelestariaannya. Namun, apa yang terjadi jika masyarakat mulai lupa atau sengaja melupakan budaya lokalnya hanya semata-mata untuk bisa terlihat lebih moderen dengan mengikuti budaya asing yang hingga kini mulai mengikis nilai-nilai kearifan lokal masyarakat?

Budaya lokal merupakan suatu budaya yang dimiliki oleh suatu negara yang bersifat khas. Budaya lokal dapat diartikan sebagai tata cara hidup yang dilakukan secara bersama dalam suatu daerah, berkembang dan dimiliki secara bersama yang kemudian diwariskan dari generasi ke generasi berikutnya. Budaya terdiri dari beberapa unsur, termasuk unsur agama, politik, adat istiadat, bahasa, pekakas, pakaian, bangunan, serta karya seni.

Kearifan lokal merupakan gagasan, nilai-nilai atau pandangan yang terdapat di suatu daerah yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakat yang mendiami daerah tersebut.

Ada sebuah pertanyaan besar untuk para mahasiswa, “bagaimana peran mahasiswa dalam menjaga kearifan budaya lokal?’’ itulah yang harus kita jawab sekarang, sebab seiring perjalanan waktu budaya lokal kita mulai terkikis oleh budaya asing yang mengatas namakan globalisasi.

Peran mahasiswa dalam menjaga kearifan budaya lokal ini sangatlah penting mengingat perubahan gaya hidup yang hampir rata-rata menunjukkan ke arah gaya barat karena pengaruh westernisasi yang datang dan menerjang sendi-sendi budaya ketimuran yang selama ini melekat di dalam diri masyarakat Indonesia. Kita ambil saja salah satu contohnya yaitu mengenai keanekaragaman bahasa daerah yang ada di Indonesia. Indonesia memiliki berbagai macam bahasa daerah yakni 748 bahasa daerah yang merupakan sebagai bahasa ibu. Bahasa Indonesia bukanlah bahasa ibu bagi kebanyakan penuturnya, ini dapat dilihat dari peresentase penggunaan bahasa keseharian dalam berkomunikasi dan bersosialisasi yaitu lebih dari 90% warga Indonesia menggunakan salah satu dari 748 bahasa daerah sebagai bahasa kesaharian mereka. Namun jika kita ke kota besar dapat kita lihat berapa banyak orang yang menggunakan bahasa daerah itu dapat dihitung dengan jari karena kehidupan di kota besar mulai sibuk dengan menggunakan bahasa asing dengan alasan untuk pekerjaan yang mengharuskan penggunaan bahasa asing dan ada juga yang Cuma sekedar ingin di bilang anak gaul harus pintar bahasa inggris. Hal ini jika dibiarkan akan mengakibatkan hilangnya bahasa daerah. Juga dapat kita ambil contoh lain yaitu mengenai batik yaitu batik merupakan salah satu kebudayaan Indonesia pernah mengalami perseteruan atas batik ini dengan Malaysia pada tahun 2009, dan alhamdulillah perseteruan ini berakhir dengan pengakuan United Nations Educational, Scientific and Cultural Organizations (UNESCO) atas batik sebagai warisan budaya Indonesia, dan masih banyak lagi kebudayaan Indonesia yang ingin diambil alih oleh negara lain. Dengan keadaan seperti ini ada pertanyaan besar yang ingin saya sampaikan yaitu “Apakah kita rela kebudayaan kita diambil?”, dan kalau tidak “bagaimana upaya kita untuk mempertahankannya?”.

 Adapun upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh mahasiswa dalam menjaga kearifan budaya lokal di Indonesia karena ini akan menentukan apakah kearifan lokal akan terus memudar atau akan berkembang. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memupuk rasa cinta budaya sendiri dan terus mengembangkannya menjadi sedemikian menarik tanpa menghilangkan nilai dasar budaya sehingga tidak monoton dan juga tidak kalah saing dengan budaya asing. Para mahasiswa juga bisa mempromosikan budaya lokal yang telah di jelma sedemikian menarik sehingga bangsa asing pun ikut tertarik. Sehingga dengan adanya peran mahasiswa yang mampu melahirkan terobosan baru dalam mengenalkan budaya lokal ini kelak akan dapat memotivasi para generasi muda untuk lebih mencintai dan berusaha menjaga kearifan budaya lokal serta melestarikannya. Meskipun westernisasi semakin menggerus nilai-nilai kearifan lokal namun dengan peran mahasiswa yang memperjuangkan dan mempertahankan budayanya akan menjadi filter terhadap budaya asing tersebut.

Kesimpulannya, peran mahasiswa dalam menjaga kearifan budaya lokal merupakan salah satu upaya dalam menentukan keberlangsungan hidup kebudayaan baik itu agama, politik, adat istiadat, bahasa, pakaian, bangunan, atau karya seni sekalipun. Tanpa adanya peran mahasiswa kebudayaan lokal akan terus mengalami penyusutan yang lama-kelamaan akan menghilangkan jadi diri bangsa sebagai pemilik kebudayaan dan generasi muda pun tidak mengenal budaya sendiri karena ketidaktahuan dan minimnya pengetahuan mengenai budaya lokalnya sendiri. Dengan demikian marilah wahai para mahasiswa kita jaga, cintai, dan kembangkan budaya asli Indonesia yang kita banggakan ini sehingga para generasi penerus kita pun insyallah juga akan menjadi orang yang menjunjung tinggi kebudayaan negeri sendiri.




Biodata penulis


Nama                          : Reni Hardika
Alamat                        : Desa Pedamaran IV dusun III Sungai Aur
Tempat, tanggal lahir  : Pedamaran, 18 Agustus 1996
Jenis kelamin              : perempuan
NIM                            : 06071181421001
Jurusan                        : Pendidikan Bimbingan dan Konseling
Fakultas                       : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas                  : Sriwijaya
Nama Orang Tua       
Ayah                           : Ahdi
Ibu                              : Surya
Motto                         : Hidup itu Cuma satu kali jadi buatlah hidup itu berarti
Prinsip                        : kelemahan adalah musuh yang nyata


Sabtu, 11 Oktober 2014

layanan bimbingan dan konseling



Kata Pengantar
Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nyalah Makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Makalah ini dibuat dalam rangka memperdalam pemahaman mengenai jenis layanan Bimbingan dan Konseling dengan harapan agar mahasiswa/i dapat memahami dan mengetahui apa itu layanan Bimbingan dan Konseling. Terima kasih penulis ucapkan kepada;
1.      Tuhan Yang Maha Esa atas segala karunia-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan Makalah ini dengan keadaan yang baik.
2.      Orangtua dan keluarga penulis atas doa, nasehat dan bimbingan moral maupun materil.
3.      Ibu Fitri Wahyuni, M.Pd selaku dosen pembimbing  mata kuliah Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling.
4.      Semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
Harapan penulis semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan. Penulis menyadari bahwa Makalah ini masih jauh dari kata sempurna, karena dalam Makalah ini masih banyak sekali kekurangannya. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan segala saran dan kritik bagi para pembaca, yang sifatnya membangun guna kesempurnaan Makalah ini.
Indralaya, 30 Septembar 2014

Penulis,


Daftar Isi
Kata Pengantar..............................................................................................................1
Daftar Isi.......................................................................................................................2
Bab I Pendahuluan
A.    Latar Belakang..................................................................................................3
B.     Rumusan Masalah.............................................................................................4
C.     Tujuan Pembuatan Makalah.............................................................................4
D.    Manfaat Pembuatan Makalah...........................................................................4
Bab II Pembahasan
A.    Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling....................................................5
B.     Jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling.................................................7
Bab III Penutup
A.    Kesimpulan......................................................................................................13
B.     Saran................................................................................................................13
Daftar Pustaka.............................................................................................................14

















Bab I
Pendahuluan
A.   Latar Belakang
Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia tidak terlepas dari perkembangan di negara asalnya yaitu Amerika Serikat. Bermula dari banyaknya pakar pendidikan yang menamatkan studinya di negeri Paman Sam itu kembali ke Indonesia dengan membawa konsep-konsep bimbingan dan konseling yang baru. Hal itu terjadi sekitar tahun 60-an. Tidak dapat dibantah bahwa pakar pendidikan itu telah menggunakan dasar-dasar pemikiran yang diambil dari pustakaan Amerika Serikat. Khususnya mengenai pandangan mengenai anak didik yaitu bahwa anak didik mempunyai potensi untuk berkembang karena itu pendidikan memberikan situasi kondusif bagi perkembangan potensi tersebut cara optimal.
Perkembangan bimbingan dan konseling di Indonesia cenderung berorientasi layanan pendidikan (intruksional) dan pencegahan. Sejak tahun 1975 bimbingan dan konseling digalakkan di sekolah-sekolah (Rochman Natawidjaja, 1987). Upaya ini bertujuan untuk memberikan bantuan kepada siswa sehingga ia dapat berkembang dengan seoptimal mungkin. Disini amat terlihat konsep Barat mendominasi bimbingan dan konseling di sekolah. (Sumber: Buku Konseling individual Teori dan Praktek, Karangan: Prof. Dr. Sofyan S.Willis).
Bimbingan Konseling itu sendiri merupakan proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang ahli (disebut konselor) kepada individu yang sedang mengalami sesuatu masalah (disebut konseli) yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi konseli serta dapat memanfaatkan berbagai potensi yang dimiliki dan sarana yang ada, sehingga individu atau kelompok individu itu dapat memahami dirinya sendiri untuk mencapai perkembangan yang optimal, mandiri serta dapat merencanakan masa depan yang lebih baik untuk mencapai kesejahteraan hidup.
B.   Rumusan Masalah
1.      Apa definisi layanan Bimbingan dan Konseling?
2.      Apa jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling?
C.   Tujuan Pembuatan Makalah
1.      Mengetahui definisi layanan Bimbingan dan konseling.
2.      Mengetahui jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling.
D.   Manfaat Pembuatan Makalah
1.      Memberi informasi mengenai definisi layanan Bimbingan dan Konseling.
2.      Memberi informasi mengenai jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling.








Bab II
Pembahasan
A.   Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling
1.      Definisi bimbingan
Bimbingan sebagai bantuan yang diberikan kepada individu untuk memilih, mempersiapkan diri, dan memangku suatu jabatan serta mendapat kemajuan dalam jabatan yang dipilihnya itu (Frank parson, dalam Jones, 1951).
bimbingan adalah proses pemberian bantuan yang dilakukan oleh orang yang ahli kepada seseorang atau beberapa orang individu, baik anak-anak, remaja, maupun dewasa agar orang-orang yang dibimbing dapat mengembangkan kemampuan dirinya sendiri dan mandiri, dengan memanfaatkan kekuatan individu dan sarana yang ada dan dapat dikembangkan berdasarkan norma-norma yang berlaku (Prayitno dan Erman Amti, 1994: 99).
bimbingan adalah bantuan atau pertolongan yang di berikan kepada individu atau sekumpulan individu-individu dalam menghindari atau mengatasi kesulitan di dalam kehidupannya, agar individu atau sekumpulan individu-individu itu dapat mencapai kesejahteraan hidupnya (Bimo Walgito 1982: 11)
Jadi, Bimbingan adalah kegiatan atau tindakan yang dilakukan secara berkesinambungan untuk menbina, mengarahkan maupun menunjukkan arah jalan keluar suatu permasalahan agar individu dapat memahami dirinya sendiri dan lingkungannya (membantu individu agar berkembang dengan baik).
2.      Definisi konseling
Konseling meliputi pemahaman dan hubungan individu untuk mengungkapkan kebutuhan-kebutuhan, motivasi, dan potensi-potensi yang yang unik dari individu dan membantu individu yang bersangkutan untuk mengapresiasikan ketiga hal tersebut (Bernard & Fullmer, 1969).
Konseling adalah suatu pertalian timbal balik antara dua orang individu antara seorang (konselor) membantu yang lain supaya dia dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubunganya dengan masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan dating (James P. Adam yang dikutip oleh Depdikbud, 1976:19).
konseling merupakan suatu proses dimana konselor membantu konseli membuat interprestasi-interprestasi tetang fakta-fakta yang berhubungan dengn pilihan, rencana, atau penyesuaian-penyesuaian yang perlu dibuat (Smith dalam Shertzer & Stone, 1974).
Jadi, konseling adalah pemberian bantuan oleh konselor kepada konseli baik berupa saran, kritik, atau motivasi guna terpecahnya suatu permasalahan yang dihadapi oleh konseli.
3.      Definisi Layanan Bimbingan dan Konseling
Layanan bimbingan dan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang diberikan kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri, sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat. Dengan adanya bimbingan dan konseling diharapkan dapat memberikan solusi bagi peserta didik di sekolah agar peserta didik menjadi lebih baik dari segi perilakunya.
Layanan bimbingan dan konseling merupakan bagian integral dari pendidikan di Indonesia dalam upaya membantu siswa agar mencapai perkembangan yang optimal sesuai dengan potensinya. Oleh karena itu, pelaksanaan bimbingan dan konseling di sekolah menjadi tanggung jawab bersama antara personil sekolah, yaitu kepala sekolah, guru, konselor, dan pengawas.

B.   Jenis-jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
Sekolah dan madrasah memiliki tanggung jawab yang besar membantu siswa agar berhasil dalam belajar. Untuk itu sekolah dan madrasah hendaknya memberikan bantuan kepada siswa untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul dalam kegiatan belajar siswa. (Tohirin, 2009:12).
Selanjutnya Zainal Aqib, (2012:80) menjelaskan bahwa suatu kegiatan bimbingan dan konseling disebut layanan apabila kegiatan tersebut dilakukan melalui kontak langsung dengan sasaran layanan (klien), dan secara langsung berkenaan dengan permasalahan ataupun kepentingan tertentu yang dirasakan oleh sasaran layanan itu.
Berbagai jenis layanan dan kegiatan perlu dilakukan sebagai wujud penyelenggaraan pelayanan bimbingan terhadap sasaran layanan yaitu peserta didik. Masing-masing komponen layanan diperlukan strategi implementasi program.
1.      Layanan Orientasi
Pelayanan ini merupakan suatu kegiatan yang memungkinkan peserta didik dapat memahami dan menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, terutama lingkungan Sekolah/Madrasah, untuk mempermudah atau memperlancar berperannya mereka di lingkungan baru tersebut. Pelayanan orientasi ini biasanya dilaksanakan pada awal program pelajaran baru. Materi pelayanan orientasi di Sekolah/Madrasah, staf dan guru-guru, kurikulum, program bimbingan dan konseling, program ekstrakurikuler, fasilititas atau sarana dan prasarana, dan tata tertib Sekolah/Madrasah.
2.      Layanan Informasi
Yaitu pemberian informasi tentang berbagai hal yang dipandang bermanfaat bagi peserta didik melalui komunikasi langsung maupun tidak langsung (melalui media cetak maupun elektronik, seperti: buku, brosur, leaflet, majalah, dan internet). Layanan informasi bertujuan untuk membekali seseorang dengan berbagai pengetahuan dan pemahaman tentang berbagai hal yang berguna untuk kepentingan hidup dan perkembangannya.
3.      Layanan Pembelajaran
Layanan pembelajaran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik dalam menguasai materi belajar atau penguasaan kompetensi yang cocok dengan kecepatan dan kemampuan dirinya serta berbagai aspek tujuan dan kegiatan belajar lainnya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan belajar yang baik. Layanan pembelajaran berfungsi untuk pengembangan.
4.      Layanan Penempatan dan Penyaluran
Serangkaian kegiatan bimbingan dalam membantu siswa agar dapat menyalurkan atau menempatkan dirinya dalam berbagai program sekolah. Layanan penempatan dan penyaluran merupakan layanan yang memungkinan peserta didik memperoleh penempatan dan penyaluran di dalam kelas, kelompok belajar, jurusan/program studi, program latihan, magang, kegiatan ekstrakurikuler sesuai dengan potensi, bakat, minat serta kondisi pribadinya, dengan tujuan agar peserta didik dapat mengembangkan segenap bakat, minat dan segenap potensi lainnya. Layanan penempatan dan penyaluran berfungsi untuk pengembangan.
Layanan penempatan dan penyaluran berkenaan dengan 3 fungsi, yaitu
a.       fungsi pemahaman, terkait dengan dipahaminya potensi dan kondisi diri.
b.      fungsi pencegahan, karena peserta didik telah memperoleh layanan penempatan dan penyaluran yang merealisasikan dirinya pada keadaan dan posisi yang tepat sesuai dengan potensi, bakat, minat dan kondisi pribadinya sehingga akan terhindar atau tercegah permasalahan atau hambatan berkaitan dengan pengembangan diri.
c.       fungsi pengembangan dan pemeliharaan, yaitu terpelihara dan berkembangnya potensi, bakat, minat dan kondisi pribadi peserta didik itu sendiri.
5.      Layanan Penguasaan Konten
Membantu peserta didik menguasai konten tertentu, terutama kompetensi. Layanan Penguasaan Konten berkaitan dengan fungsi pemahaman dan fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Fungsi pemahaman menyangkut berbagai aspek konten, persepsi, afeksi, sikap dan tindakan, dan sebagainya atau kebiasaan dalam kaitannya dengan kehidupan di sekolah, sebagai peserta didik tugasnya adalah belajar, di dalam keluarga ia mengembangkan kebiasaan dalam berhubungan dengan orang lain, saudara, teman sebaya dan di masyarakat.  Fungsi pemeliharaan dan pengembangan, yaitu menghasilkan terpelihara dan berkembangnya berbagai potensi dalam perkembangan diri secara berkelanjutan, mengembangkan kebiasaan yang telah terpelihara dan  membangun prestasi.
6.      Layanan Konseling Perorangan
Layanan yang memungkinkan siswa memperoleh secara pribadi melalui tatap muka dengan konselor dalam rangka pembahasan dan pengentasan permasalahan yang dialami siswa tersebut. peserta didik memperoleh layanan secara langsung bertatap muka dengan Guru Bimbingan Konseling atau Konselor.  Dengan demikian diupayakan terbantu fungsi pengentasan dari permasalahan yang dialami. Konseling individu sebagai pendekatan efektif bagi peserta didik, dimana peserta didik bebas mengekspresikan diri, pengalaman dan perasaan tanpa beban, sehingga dapat diharapkan adanya perubahan perilaku ke arah membangun diri dan lingkungan, dimana peserta didik dapat tumbuh dan berkembang secara optimal dan mampu mengambil keputusan secara mandiri.
7.      Layanan Konseling Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa memperoleh kesempatan untuk menyelesaikan permasalahan yang dialami melalui dinamika kelompok. Masalah yang dibahas adalah masalah-masalah pribadi dari masing-masing anggota kelompok.
Membantu pengembangan pribadi dengan cara setiap anggota dapat saling mengungkapkan perasaan secara leluasa yang berorientasi pada kenyataan yang dihadapi dan mengembangkan kemampuan berhubungan sosial dalam kelompok untuk meningkatkan pemahaman dan penerimaan terhadap nilai-nilai kehidupan dan tujuan kehidupan serta belajar dan atau menghilangkan sikap perilaku tertentu. Layanan Konseling Kelompok terkait dengan fungsi pencegahan dan pengentasan, yaitu mengatasi permasalahan sejenis melalui dinamika kelompok mewujudkan kegiatan belajar, karir atau jabatan dan pengambilan keputusan.
8.      Layanan Bimbingan Kelompok
Layanan bimbingan dan konseling yang memungkinkan siswa melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu. Sumber pembahasan bersifat aktual.
Memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama melalui dinamika kelompok, membahas topik yang dipilih sesuai kebutuhan dalam kelompok. Layanan Bimbingan Kelompok terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu  berperan dalam mencegah berkembangnya masalah atau hambatan melalui pemahaman berbagai situasi dan kondisi lingkungan, terbinanya hubungan dalam berkomunikasi di antara anggota kelompok sehingga dapat membantu pengembangan diri pribadi, mengembangkan sikap dan komitmen pribadi dan berbagai kemampuan dalam pengambilan keputusan.
9.      Layanan Konsultasi
Layanan yang diberikan untuk memperoleh wawasan dan pemahaman dan cara-cara yang perlu dilaksanakan dalam menangani atau membantu pihak lain.
Layanan konseling yang dilaksanakan oleh konselor terhadap seorang pelanggan (di sekolah: orang tua atau wali peserta didik). Dalam melaksanakan layanan konsultasi ini, Guru Bimbingan Konseling atau Konselor  bisa bekerja sama dengan Guru Mata Pelajaran, Wali Kelas dan instansi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) dan dilaksanakan  di kantor tempat praktik konseling, bagi Guru Bimbingan Konseling yang telah berkewenangan membuka praktik di luar sekolah dengan cara mengambil studi profesi konselor. Layanan Konsultasi ini terkait dengan fungsi pemahaman, pemeliharaan dan pengembangan, yaitu untuk membantu peserta didik dan atau pihak lain (orang tua atau wali peserta didik)  memperoleh wawasan, pemahaman dan cara-cara pemecahanan masalah maupun hambatan yang ditemui, sesuai kondisi lingkungan di sekolah.  Guru Mata Pelajaran dan Wali Kelas adalah teman sejawat dan institusi terkait (LPTK, psikolog, atau psikiater) adalah mitra kerja bagi Guru Bimbingan Konseling atau Konselor.
10.  Layanan Mediasi
Layanan bimbingan dan konseling yang dilaksanakan konselor terhadap dua pihak yang sedang dalam keadaan tidak menemukan kecocokan sehingga membuat mereka saling bertentangan. Sehingga dapat mencapai tujuan yaitu kondisi hubungan yang positif dan kondusif diantara pihak-pihak yang berselisih.
Layanan Mediasi terkait dengan fungsi pencegahan, yaitu Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor berusaha mengantarai atau membangun hubungan diantara mereka, dengan tujuan membantu tercapainya hubungan positif dan kondusif guna memperbaiki hubungan antarpersonal.
























Bab III
Penutup
A.   Kesimpulan
Layanan Bimbingan dan Konseling sangat dibutuhkan didalam berbagai bidang kehidupan karena dengan adanya layanan Bimbingan dan Konseling ini maka seorang siswa akan merasa lebih mudah memecahkan masalah yang dihadapinya. Layanan Bimbingan dan Konseling memberikan efek yang baik karena memberikan suatu solusi, rencana, motivasi, bimbingan, ide, gagasan dan sebagainya dalam mengatasi suatu permasalahan.
Layanan Bimbingan dan Konseling ini merupakan suatu wadah yang efektif dalam pendidikan karena menjadi tempat pemberian bantuan  kepada siswa secara terus menerus agar tercapai kemandirian dalam pemahaman diri dan siswa dapat mencapai perkembangan yang optimal, sesuai dengan potensinya sehingga siswa sanggup mengarahkan dirinya sesuai dengan tuntutan dan keadaan lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, serta menjadi seseorang yang good and smart citizenship.
B.   Saran
Dari penjelasan diatas kita dapat mengetahui apa itu Bimbingan Konseling dan jenis-jenis layanan Bimbingan dan Konseling, dengan pengetahuan itu hendaklah kita sebagai calon pendidik bisa menjadi seorang konselor yang baik, yang bisa menjadi teman curhat dan tempat konsultasi peserta didik yang signifikan, dapat dipercaya dan dapat memberikan bantuan pemecahan masalah.



Daftar Pustaka
Tri Hariastuti, Retno. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling. Surabaya: Unesa University Press (di akses pada tanggal 10 september 2014, pukul 20.34 WIB)

Prayitno dan Erman Amti. 2009. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: RINEKA CIPTA.
                                        
Modul Model Pelayanan Bimbingan Konseling Created By Drs. Amdani Sarjun http://ewintri.wordpress.com  (di akses pada tanggal 12 Septembar 2014, pukul 19.23 WIB)
http://sarkomkar.blogspot.com/2009/02/jenis-jenis-layanan-bimbingan-dan.html (di akses pada tanggal 12 September 2014, pukul 20.12 WIB)